NewsMedia.Com . Tempe adalah makanan yang sudah tidak asing lagi bagi penduduk Indonesia. Makanan dengan bahan baku kedelai itu memang banyak digemari orang, tak perduli dari tingkat menengah atas, sampai tingkat paling bawah hampir semua pernah merasakan makanan yang satu itu. Selain rasanya enak, tempe juga sangat murah. Makanan yang selama ini terkenal sebagai makanan orang berkelas rendah itu ternyata paling banyak dicari dan digemari oleh para BMI yang bekerja di Taiwan
Teteh Tina begitu orang-orang biasa memanggilnya. Wanita bertubuh kurus kelahiran Indramayu itu memang sudah tidak asing lagi bagi para BMI (Buruh Migrant Indonesia) Taiwan yang sering berlibur di sekitar TMS (Taipei Main Stasiun) sebutan lain untuk Stasiun Taipei.Karena semenjak setahun yang lalu, Teteh Tina yang tinggal di daerah Keelung Taipei ini,tiap hari Minggu sekali terlihat menjajakan tempe di sekitar Stasiun Taipei.Suatu hal yang sangat jarang dilakukan oleh orang Indonesia yang ada di Taiwan
Letak jualannya-pun sangat strategis, di arah pintu masuk Mall Underground bawah tanah, yang sering dilewati anak-anak Indo. Jadi dagangannyapun terbilang laris manis dan sudah mempunyai banyak pelanggan. Seperti pagi itu, ketika ditemui koresponden NewsMedia.com, teteh Tina terlihat sibuk melayani konsumen yang membeli dagangannya. Sejak pagi sekali sebelum jam 07.00, Teteh Tina sudah menggelar dagangannya di situ. Paling tidak, rata-rata dalam satu hari wanita yang sudah 8 tahun tinggal di Taiwan dan telah menikah dengan orang Taiwan itu mampu menjual 150 bungkus tempe. Satu bungkus tempe dijual dengan harga 50 NT dolar (sekitar Rp.16.500). Harga yang cukup murah untuk ukuran orang Taiwan. Di sela kesibukan bekerja, para BMI terkadang kangen dengan makanan khas Indonesia seperti tempe, dan Teteh Tina ini ternyata bisa memanfaatkan keadaan dan memahami apa yang diinginkan oleh para BMI. Di apak jualannya yang sederhana, Teteh Tina tidak hanya menjual tempe mentah saja, tapi ada juga sambal terasi khas Indonesia, bakso siap saji (bakso yang sudah dikemas dan diberi bumbu lengkap) yang dijual dengan harga 150/bungkus, juga tak ketinggalan tempe orek yang super gurih. Pokok bagi BMI yang lagi kangen makanan Indo seperti tempe, bisa membelinya pada Teteh Tina ini.
Dari jualan sederhana ini, ternyata untungnya lumayan besar lho! Taruh saja kalau tiap hari Minggu dalam sehari itu Teteh Tina bisa menjual 150 bungkus tempe, berarti omzetnya kurang lebih 7500 NT dolar atau sekitar Rp.2.500.000/hari! Itu baru dari hasil jualan tempe mentah, belum yang lain-lain seperti sambal dan bakso. Benar-benar usaha yang kelihatannya sederhana, tapi hasilnya luar biasa! Salut deh.
Sumber ; NewsMedia.com
Letak jualannya-pun sangat strategis, di arah pintu masuk Mall Underground bawah tanah, yang sering dilewati anak-anak Indo. Jadi dagangannyapun terbilang laris manis dan sudah mempunyai banyak pelanggan. Seperti pagi itu, ketika ditemui koresponden NewsMedia.com, teteh Tina terlihat sibuk melayani konsumen yang membeli dagangannya. Sejak pagi sekali sebelum jam 07.00, Teteh Tina sudah menggelar dagangannya di situ. Paling tidak, rata-rata dalam satu hari wanita yang sudah 8 tahun tinggal di Taiwan dan telah menikah dengan orang Taiwan itu mampu menjual 150 bungkus tempe. Satu bungkus tempe dijual dengan harga 50 NT dolar (sekitar Rp.16.500). Harga yang cukup murah untuk ukuran orang Taiwan. Di sela kesibukan bekerja, para BMI terkadang kangen dengan makanan khas Indonesia seperti tempe, dan Teteh Tina ini ternyata bisa memanfaatkan keadaan dan memahami apa yang diinginkan oleh para BMI. Di apak jualannya yang sederhana, Teteh Tina tidak hanya menjual tempe mentah saja, tapi ada juga sambal terasi khas Indonesia, bakso siap saji (bakso yang sudah dikemas dan diberi bumbu lengkap) yang dijual dengan harga 150/bungkus, juga tak ketinggalan tempe orek yang super gurih. Pokok bagi BMI yang lagi kangen makanan Indo seperti tempe, bisa membelinya pada Teteh Tina ini.
Dari jualan sederhana ini, ternyata untungnya lumayan besar lho! Taruh saja kalau tiap hari Minggu dalam sehari itu Teteh Tina bisa menjual 150 bungkus tempe, berarti omzetnya kurang lebih 7500 NT dolar atau sekitar Rp.2.500.000/hari! Itu baru dari hasil jualan tempe mentah, belum yang lain-lain seperti sambal dan bakso. Benar-benar usaha yang kelihatannya sederhana, tapi hasilnya luar biasa! Salut deh.
Sumber ; NewsMedia.com